"Dengan harapan bahwa Pak Pekik dapat mengakhiri perjalanannya dengan melepaskan semua luka dan menemukan kedamaian. Ikhlas, ikhlas, ikhlas... Selamat jalan Pak Pekik. Semoga Tuhan memberikan keberkahan," tulis Butet.
Jenazah Djoko Pekik saat ini berada di rumah duka Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul.
Anak keempatnya, Djoko Pekik Nihil Pakuril, mengungkapkan bahwa ayahnya telah lama menderita penyakit dan beberapa kali mengalami kecelakaan.
"Penyakit diabetes telah menghantuinya selama lebih dari 10 tahun. Pada tahun 2021, ia mengalami kecelakaan dan melukai kakinya. Kemudian, tanggal 26 Juli (2023), ia jatuh lagi di kamarnya dan mengalami patah tangan," ungkap Nihil saat ditemui di rumah duka.
Akibat patah tangan ini, Djoko Pekik menjalani perawatan di rumah sakit selama empat hari. Namun, pagi ini kondisinya tiba-tiba memburuk.
"Ia dirawat di rumah sakit selama sekitar empat hari sebelum dipulangkan. Pagi ini, kondisinya tiba-tiba memburuk, lalu kami, anak-anaknya, membawanya ke rumah sakit Panti Rapih pada pukul 08.09, dan ia dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.
Nihil juga berbagi pesan terakhir dari ayahnya, yang menginginkan agar warisan khususnya karya seninya tetap dijaga oleh anak-anaknya.
"Pesannya kepada kami, anak-anak, adalah untuk menjaga warisan khususnya karya-karya beliau," pungkasnya. (hj)
