Komdigi, Komunitas dan Dunia Usaha Sepakat Rumuskan Adopsi AI, Meutya Hafid : Tak Bisa Dihindari

Photo Author
- Kamis, 24 April 2025 | 13:55 WIB
Acara CITCOM CONNEXT 2025 di Bandung, pada 22 April 2025. (Dok. CITCOM CONNEXT 2025)
Acara CITCOM CONNEXT 2025 di Bandung, pada 22 April 2025. (Dok. CITCOM CONNEXT 2025)

Sabrang yang merupakan Filsuf dan Praktisi AI sekaligus pimpinan Symbolic.id menyatakan bahwa perlu dipahami bahwa sejauh mana AI dapat bekerja dan apa resiko yang dapat ditimbulkan bagi masing-masing orang.

Menurutnya, AI diciptakan untuk meningkatkan kapabilitas manusia, dalam hal ini mengefisiensikan waktu dan energi.

Artificial Intelligence spesial karena memangkas banyak langkah untuk menghasilkan sesuatu jauh lebih banyak ketimbang teknologi terdahulu.

Semakin simpel pekerjaan seseorang, misalnya pekerjaan cleaning service maka akan semakin cepat pekerjaannya digantikan oleh Artificial Intelligence.

"Semakin kompleks pekerjaan seseorang maka akan semakin sulit digantikan oleh Artificial Intelligence, pekerjaan kompleks ini misalnya level manajer dan CEO. Saat ini, Artificial Intelligence sudah pada tahapan dapat menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang kompleks tersebut”, kata Sabrang.

AI Dalam Olahraga

Optimisme disampaikan oleh Adhitia Herawan yang merupakan CEO Persib Bandung.

Ia menyatakan bahwa Artificial Intelligence sangat membantunya dalam menganalisa jalannya permainan sepakbola, kualitas pemain hingga pemain mana yang harus diganti pada babak kedua permainan.

“Terdapat kamera yang merekam real time semua pergerakan pemain. Statistik bahwa Persib Bandung permainannya lebih baik di babak kedua adalah karena Artificial Intelligence mencatat atribut matrix pergerakan bahkan hingga detak jantung. Komparasi data pertandingan dan Latihan. Hal-hal seperti arah passing dan hitmap tergambar semua secara jelas dalam Analisa AI”, kata Adhitia.

Penyesuaian Regulasi

Terakhir, tanggapan positif diutarakan oleh Martyn Terpilowski yang optimis bahwa AI hanya akan menggantikan manusia di sektor-sektor pekerjaan yang manusia tidak ingin lakukan.

Kepercayaan ini mengingat Perusahaan-perusahaan AI seperti Open AI dan Chat GPT telah menginvestasikan milyaran dollar Amerika Serikat untuk merugikan manusia.

Yang menurutnya menjadi tantangan adalah kemauan dan komitmen pemerintah untuk membuat perubahan regulasi yang mempersulit kepercayaan investor terutama terkait teknologi AI.

Kita harus fokus kepada inovasi dan pemerintah harus mendukung inovasi di bidang AI.

Sebab, orang akan berinvestasi ke sektor usaha AI adalah dengan tujuan penjaminan yang jelas dari pemerintah bahwa bisnis tersebut dapat bertahan dari generasi ke generasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rama Pratama

Tags

Rekomendasi

Terkini

Trump Umumkan Pembunuh Charlie Kirk Telah Ditahan

Jumat, 12 September 2025 | 22:12 WIB
X