Dihadiri Tokoh Lintas Partai, Bamsoet Luncurkan 3 Buku Baru, Pertegas Komitmen Intelektual di Tengah Dinamika Politik

Photo Author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:54 WIB
Bamsoet pada peluncuran 3 buku barunya di Parle Cafe Senayan Park Jakarta
Bamsoet pada peluncuran 3 buku barunya di Parle Cafe Senayan Park Jakarta

“Konstitusi itu harus hidup. Ia tidak boleh kaku dan tetap berpijak pada Pancasila. Amendemen adalah jalan agar konstitusi tetap relevan dengan zamannya,” tegas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia dan Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, buku kedua "Politik, Pers, dan Jejak Langkah Kebangsaan: Catatan Personal dalam Arus Perubahan", lebih bernuansa personal.

Mengisahkan perjalanan hidupnya dari seorang wartawan Harian Prioritas, Majalah Vista, dan Info Bisnis, hingga bertransformasi menjadi politisi.

Ia menyingkap dilema jurnalisme di era Orde Baru, perlawanan senyap terhadap oligarki, hingga transformasinya di parlemen sebagai anggota Komisi III DPR, Ketua DPR, dan Ketua MPR.

Ada taipan Lippo James T Riady

“Saya menulis bukan untuk mengagungkan diri, tetapi untuk merekam jejak. Termasuk luka dan kegagalan. Jalan politik itu sunyi, penuh risiko, tetapi sekaligus sarat tanggung jawab. Generasi muda harus tahu kenyataan ini agar lebih siap menghadapi tantangan demokrasi,” kata Bamsoet.

Dosen tetap Program Pascasarjana Universitas Pertahanan, Universitas Borobudur dan Universitas Jayabaya ini menambahkan, buku ketiga bertajuk “Evaluasi Kritis Pemilihan Umum Langsung: Nomor Piro, Wani Piro – Revitalisasi Ketetapan MPR”, merupakan pengembangan dari tesis akademiknya di Universitas Jayabaya.

Mengulas problematika Pemilu langsung yang dinilai menelan biaya tinggi, sarat politik uang, dan kerap melahirkan pemimpin yang kurang kapabel.

Istilah “NPWP atau Nomor Piro, Wani Piro” digunakan sebagai gambaran praktik politik transaksional yang mencemari demokrasi Indonesia.

Mbak Puan, Bamsoet dan buku baru

Buku ini merupakan Evaluasi Kritis atas Sistem Pemilihan Umum yang semakin Brutal dan Mahal.

Buku ini lahir dari keprihatinan terhadap praktik Pemilu langsung yang kebablasan, transaksional dan hanya melahirkan pemimpin tanpa kapabilitas, kapasitas dan integritas.

Karena hanya mengandalkan Isi Tas. Dalam buku tersebut, Bamsoet juga menekankan pentingnya revitalisasi Tap MPR agar kembali menjadi instrumen hukum dan politik yang mampu memberikan arah kebijakan negara secara konsisten.

“kepemimpinan tidak semata soal keputusan, melainkan juga keberanian merawat ide dan gagasan. Saya percaya bahwa ide yang dituliskan akan lebih abadi daripada sekadar pidato. Buku bisa memberi bekal untuk generasi mendatang dalam melanjutkan estafet perjuangan bangsa,” pungkas Bamsoet. (bs)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rama Pratama

Tags

Rekomendasi

Terkini

Trump Umumkan Pembunuh Charlie Kirk Telah Ditahan

Jumat, 12 September 2025 | 22:12 WIB
X