VIRALNEWS.ID - Pada Senin, 28 Oktober, Israel kembali melancarkan serangan besar ke kota Tyre, Lebanon, setelah sebelumnya mengeluarkan perintah evakuasi untuk masyarakat setempat.
Serangan ini, yang menyasar sejumlah titik di kota pesisir bersejarah tersebut, menjadi salah satu babak terbaru dalam konflik yang semakin memanas antara Israel dan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon.
Media pemerintah Lebanon melaporkan bahwa serangan ini telah memicu kepanikan dan melibatkan sejumlah kerusakan infrastruktur di kawasan perkotaan.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan adanya "serangkaian serangan" yang menyasar kawasan permukiman di Tyre.
Baca Juga: Rumor Masa Depan Sergio Perez di Red Bull Makin Memanas Pasca Balapan di Meksiko
Beberapa di antaranya menghantam apartemen hunian, yang mengakibatkan kerusakan signifikan dan kebakaran di sejumlah bangunan.
Seorang jurnalis dari kantor berita AFP menyampaikan bahwa asap tebal terlihat membubung di berbagai sudut kota, terutama di daerah pesisir.
Menurut laporan dari NNA, serangan ini menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya korban jiwa dan meluasnya dampak terhadap masyarakat sipil di wilayah tersebut.
Tentara Israel, melalui juru bicara Avichay Adraee, menyatakan bahwa serangan ini dilakukan untuk menargetkan aktivitas Hizbullah yang dianggap "mengancam" keamanan kawasan.
Adraee juga menegaskan bahwa warga sipil diimbau untuk "pergi ke utara" guna menghindari dampak serangan yang lebih lanjut.
Israel telah mengeluarkan peringatan kepada warga di beberapa bagian kota Tyre agar segera meninggalkan wilayah tersebut.
Seruan ini disampaikan melalui panggilan telepon otomatis dalam bahasa Arab yang diduga berasal dari militer Israel, yang kemudian diperkuat oleh serikat pekerja kota Tyre.