Mengutamakan kebutuhan daripada keinginan, serta menyusun prioritas pengeluaran, akan membantu masyarakat menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
Pilih Produk Investasi dan Tabungan yang Sesuai
Investasikan uang dengan bijak sesuai dengan pengetahuan dan risiko yang dimiliki, mulai dari emas, saham, hingga reksadana.
Hindari FOMO (Fear of Missing Out)
Jangan terjebak dalam perasaan takut ketinggalan tren atau gaya hidup yang sedang populer di kalangan anak muda, sehingga mengambil keputusan impulsif untuk meminjam uang.
Batasi Kegiatan "Window Shopping"
Hindari kebiasaan melihat-lihat barang tanpa niat untuk membeli, baik di toko konvensional maupun dalam platform e-commerce, untuk menghindari dorongan konsumtif yang tidak perlu.
Gunakan Pinjaman hanya untuk Kebutuhan Produktif
Kenali kondisi keuangan dan gunakan pinjaman hanya untuk hal-hal yang produktif seperti modal usaha, bukan untuk kebutuhan konsumtif seperti liburan atau hiburan.
Hindari Siklus Utang Berkepanjangan
Utamakan pembayaran utang ketika menerima pendapatan, dan hindari membayar utang dengan meminjam dari tempat lain, untuk menghindari masalah utang yang semakin bertumpuk.
Meskipun pinjaman uang tidak dilarang, sangat penting bagi masyarakat untuk dapat mengelola keuangan mereka dengan baik sehingga tidak terperangkap dalam jeratan pinjol ilegal.
Dengan pemahaman yang baik tentang literasi keuangan dan penerapan langkah-langkah preventif yang tepat, diharapkan masyarakat dapat menghindari dampak negatif dari pinjol ilegal dan memanfaatkan layanan keuangan secara bertanggung jawab.
Artikel Terkait
Waktunya Mudik, Simak Tips Meningkatkan Keamanan Rumah dari Para Penjahat
Gunung Ciremai Kuningan, Destinasi Pendakian Favorit Sarat Cerita Mistis yang Menarik
8 Destinasi Wisata Unik untuk Mengisi Liburan Lebaran 2024 dengan Petualangan Menarik
Isa Bajaj Bagikan Ramuan yang Membuat Dirinya Turun 11 kg dalam Waktu Singkat