Silaturahmi Komunitas Rally : Mobil Rally 1 Jadi 'Primadona', WRC 2026 Siap Digelar di Sumatera Utara

Photo Author
- Selasa, 29 Oktober 2024 | 03:09 WIB
Silaturahmi Komunitas Rally diakhiri dengan foto bersama, buat kenang-kenangan
Silaturahmi Komunitas Rally diakhiri dengan foto bersama, buat kenang-kenangan

 

VIRALNEWS.ID - Tidak hanya di trek Kejurnas Spint Rally mobil WRC Rally1 jadi primadona. Pada Silaturahmi Komunitas Rally di kediaman pereli kawakan Ricardo Gelael, di Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2024) malam, mobil Rally1 juga jadi maskot. Karena memang seksi?.

Ricardo Gelael

Alih-alih ngobrol soal regulasi, termasuk penamaan beberapa kelas baru, Jeffrey JP salah satu tokoh senior rally Indonesia menyebutkan bahwa hadirnya Ford Puma Rally1 merupakan sebuah langkah maju bagi Rally Indonesia.

"Dengan adanya mobil Rally1, yang kini dimiliki Haji Putra Rizky, tentu Indonesia juga menjadi perbincangan komunitas Rally Dunia. Apalagi jika dikaitkan dengan rencana menghadirkan kembali WRC (kejuaraan dunia rally) di Indonesia," ujar Jeffrey JP, mantan co-driver Hutomo Mandala Putra. 

Bamsoet

Namun di sisi lain, lanjut Jeffrey JP, lantaran spec-nya paling tinggi dengan mobil rally lainnya yang ada di Indonesia, perlu dipikirkan bagaimana agar tetap bisa kompetitif dengan mobil WRC Rally2 yang jumlah telah belasan di Tanah Air.

"Kalau dari pengalaman yang ada dulu, antara mobil Group A dan Group N, mestinya diberikan handicap. Saat itu, handicap waktu. Tapi memang mesti ada handicapnya," terang Ricardo Gelael, pereli seangkatan Tommy Soeharto yang masih aktif sebagai pereli hingga sekarang.

H Prasetyo Edi Marsudi

Rifat Sungkar, peraih trofi juara APRC pertama dari Indonesia, Setuju terkait handicap.

"Di Eropa, handicapnya berupa balast yakni penambahan beban di mobil. Soal berapa berat balast, bisa kita diskusikan bersama dengan perally dan timnya," papar Rifato, panggilan manisnya.   

Rifat Sungkar dan Boy Martakusuma

Hade Mboi, co-driver senior idem dito. "Untuk menjaga fairness dan equal, ya mesti ada handicap. Karena secara spec tehnik dan yang lainnya, memang beda jauh dan lebih kencang dengan mobil WRC Rally2 yang menurut kami lebih realistis di sini," ungkap Hade Mboi.

"Saya mau nanya, bagaimana bisa muncul angka 175 kg untuk balast mobil WRC Rally1? Bagaimana cara menghitungnya?," tanya tuner senior Wiewie Rianto yang hadir sebagai perwakilan Haji Putra Rizky pemilik Ford Puma Rally1 non-hybrid. 

Hade Mboi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rama Pratama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X