VIRALNEWS.ID - Tidak hanya di trek Kejurnas Spint Rally mobil WRC Rally1 jadi primadona. Pada Silaturahmi Komunitas Rally di kediaman pereli kawakan Ricardo Gelael, di Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2024) malam, mobil Rally1 juga jadi maskot. Karena memang seksi?.
Alih-alih ngobrol soal regulasi, termasuk penamaan beberapa kelas baru, Jeffrey JP salah satu tokoh senior rally Indonesia menyebutkan bahwa hadirnya Ford Puma Rally1 merupakan sebuah langkah maju bagi Rally Indonesia.
"Dengan adanya mobil Rally1, yang kini dimiliki Haji Putra Rizky, tentu Indonesia juga menjadi perbincangan komunitas Rally Dunia. Apalagi jika dikaitkan dengan rencana menghadirkan kembali WRC (kejuaraan dunia rally) di Indonesia," ujar Jeffrey JP, mantan co-driver Hutomo Mandala Putra.
Namun di sisi lain, lanjut Jeffrey JP, lantaran spec-nya paling tinggi dengan mobil rally lainnya yang ada di Indonesia, perlu dipikirkan bagaimana agar tetap bisa kompetitif dengan mobil WRC Rally2 yang jumlah telah belasan di Tanah Air.
"Kalau dari pengalaman yang ada dulu, antara mobil Group A dan Group N, mestinya diberikan handicap. Saat itu, handicap waktu. Tapi memang mesti ada handicapnya," terang Ricardo Gelael, pereli seangkatan Tommy Soeharto yang masih aktif sebagai pereli hingga sekarang.
Rifat Sungkar, peraih trofi juara APRC pertama dari Indonesia, Setuju terkait handicap.
"Di Eropa, handicapnya berupa balast yakni penambahan beban di mobil. Soal berapa berat balast, bisa kita diskusikan bersama dengan perally dan timnya," papar Rifato, panggilan manisnya.
Hade Mboi, co-driver senior idem dito. "Untuk menjaga fairness dan equal, ya mesti ada handicap. Karena secara spec tehnik dan yang lainnya, memang beda jauh dan lebih kencang dengan mobil WRC Rally2 yang menurut kami lebih realistis di sini," ungkap Hade Mboi.
"Saya mau nanya, bagaimana bisa muncul angka 175 kg untuk balast mobil WRC Rally1? Bagaimana cara menghitungnya?," tanya tuner senior Wiewie Rianto yang hadir sebagai perwakilan Haji Putra Rizky pemilik Ford Puma Rally1 non-hybrid.