VIRALNEWS.ID - Dalam sebuah diskusi Adu Perspektif yang disiarkan oleh detikcom bersama TotalPolitik pada Rabu (13/9/2023), Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, mengomentari sambutan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada Partai Kebangkitan Nusantara (PKB) dalam pertemuan mereka beberapa waktu yang lalu.
Fahri Hamzah menyoroti ketidakjelasan dalam sistem yang telah menciptakan situasi ini.
Menurut Fahri Hamzah, ketidakpastian dalam sistem politik saat ini telah menciptakan ketidakjelasan dalam hubungan antara PKS dan PKB.
Seharusnya, PKS telah menjalankan "akad nikah" politik dengan PKB dan NasDem, namun mereka masih terlibat dalam menyanyikan lagu "Yaa Lal Wathan."
"Kita sedang menghadapi situasi di mana segalanya menjadi tidak pasti. PKS seharusnya sudah menjalankan komitmen politiknya dengan PKB dan NasDem, tetapi sebaliknya, mereka masih terlibat dalam nyanyian 'Yaa Lal Wathan,'" ujar Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah juga menggambarkan situasi politik saat ini sebagai "dagelan" di mata rakyat. Ia menyatakan bahwa ketidakjelasan dalam sistem politik telah membuat politik tampak seperti pertunjukan lucu di mata masyarakat.
Fahri Hamzah juga mengingatkan tentang pertemuan tim 8 bersama Anies Baswedan yang telah berlangsung selama setahun. Menurutnya, pertemuan tersebut hanya berakhir dengan "basa-basi" dan tidak memberikan hasil yang jelas.
"Kita telah melihat satu tahun pertemuan yang hanya berakhir dengan basa-basi, makan nasi goreng, dan perbincangan yang tidak menghasilkan keputusan yang jelas. Ini sebenarnya merupakan akhir dari pertunjukan yang tidak memberikan hasil yang nyata," ungkapnya.
Fahri Hamzah menegaskan bahwa penyanyian "Yaa Lal Wathan" bukanlah sebuah dagelan, melainkan tanda dari ketidakjelasan dalam proses politik yang sedang berlangsung. Dia menekankan pentingnya tindakan nyata dalam mengatasi ketidakpastian politik saat ini.
"Ini bukanlah sebuah dagelan, melainkan tanda dari ketidakpastian yang sedang terjadi. Kita harus bergerak dari komentar-komentar kepada tindakan nyata, mengumumkan keputusan, membentuk tim, dan mulai bekerja. Rakyat senang melihat tindakan nyata dan transparansi dalam politik," jelas Fahri Hamzah.