VIRALNEWS.ID - Tindakan Penjabat (PJ) Gubernur Bali, Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya dalam menginstruksikan pencopotan spanduk dan baliho yang berisi gambar Ganjar Pranowo - Mahfud Md selama kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka Pilpres 2024 mendapat tanggapan positif.
Langkah ini dipandang sejalan dengan keinginan masyarakat untuk menjaga netralitas Presiden Jokowi dalam kontestasi politik tersebut.
"Kunker Jokowi itu untuk menjaga netralitas hal yang bagus, positif-positif saja. Itu yang memang diinginkan publik," ungkap Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.
Ujang menyatakan bahwa langkah PJ Gubernur yang tegas dalam melaksanakan instruksi Presiden Jokowi untuk memastikan netralitas aparat negara dalam Pilpres 2024 merupakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan harapan masyarakat.
"Untuk menjaga netralitas sesuai perintah Presiden untuk semuanya netral. Itu sesuatu yang bagus, sesuatu yang positif dilakukan," jelasnya.
Spanduk dan baliho yang dicopot terletak di tiga lokasi yang akan dilewati oleh Presiden Jokowi selama kunjungannya. Dalam rangka kunjungan kerja, Presiden Jokowi akan mengunjungi Gianyar, termasuk kunjungan ke SMK Negeri 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan.
Tindakan pencopotan alat peraga kampanye (APK) juga dilakukan oleh petugas di kawasan Renon, Denpasar, terutama di lokasi tempat Presiden Jokowi dan rombongan makan siang sebelum bergerak ke Nusa Dua.
Tindakan ini adalah bentuk kepatuhan aparat terhadap aturan KPU yang melarang pemasangan APK sebelum memasuki masa kampanye. Pencopotan ini dilakukan tanpa memandang pihak mana yang memasangnya.
Upaya ini dianggap sebagai langkah yang bijak untuk menghindari berbagai tuduhan yang mungkin ditujukan kepada Presiden Jokowi, terutama yang berkaitan dengan dugaan dukungan kepada salah satu kandidat dalam Pilpres 2024.
"Untuk menghindari tuduhan-tuduhan yang spekulatif terhadap presiden yang dianggap nanti mendukung pihak tertentu, berat sebelah, dan lain sebagainya," kata Ujang.