VIRALNEWS.ID - Hasan Nasbi, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menyatakan bahwa setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden memiliki peluang untuk memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.
Menurutnya, ide ini telah menjadi narasi umum dalam kampanye masing-masing paslon dan dianggap sebagai hal yang wajar.
"Di antaranya semua kandidat secara bersamaan punya ide yang sama, mau satu putaran dan mereka yang menang. Tidak apa, itu wajar. Kita juga ingin satu putaran. Bedanya kita tidak apa mereka satu putaran, mereka yang masalah kalau kita narasikan satu putaran, Bisa dibilang curang lah. Hatinya beda, kotor artinya," kata Hasan.
Hasil survei elektabilitas dari sejumlah lembaga menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki rata-rata tingkat dukungan sekitar 20 persen, sementara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 35-46 persen.
Hasan menilai pasangan Prabowo-Gibran memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilpres dalam satu putaran, dengan peluang sekitar 85-90 persen. Menurutnya, hasil survei bulan Januari akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang potensi pemenang satu putaran.
Lebih lanjut, Hasan menekankan keinginan agar Pilpres diselesaikan dalam satu putaran untuk menghindari konflik dan dugaan negatif yang berlarut-larut.
Dia juga mengungkap kekecewaannya terhadap berita bohong atau hoaks yang terus menyerang pasangan Prabowo-Gibran, serta menyayangkan perubahan sikap beberapa pendukung yang dulunya menjadi korban hoaks dan kini terlibat dalam menyebarkan hoaks.
Artikel Terkait
Format Debat Cawapres 22 Desember 2023 Mendatang: Dua Host Legendaris Dipilih Jadi Moderator
Panduan Perawatan Mobil Tua: Investasi Harga Tinggi untuk Kondisi Prima dan Performa Maksimal
Sorotan Publik terhadap Kehadiran Ajudan Mayor Teddy dalam Debat Capres: Netralitas dan Perjalanan Karier Militernya
Wuling Motors Hadirkan Layanan Purna Jual Komprehensif untuk BinguoEV: Garansi Seumur Hidup dan Biaya Kepemilikan Terjangkau