Lembaga survei Idinsight lakukan simulasi elektabilitas pasangan capres-cawapres, simak hasilnya

Photo Author
- Minggu, 11 Februari 2024 | 16:59 WIB
Ketiga capres saat debat KPU pertama. Foto: Detik.com
Ketiga capres saat debat KPU pertama. Foto: Detik.com

VIRALNEWS.ID - Lembaga Survei Indonesia Data Insight (Idinsight) mengungkapkan hasil survei mereka yang dilaksanakan dari 1 hingga 8 Februari 2024. Berdasarkan survei tersebut yang melibatkan 1200 responden (dengan Margin of Error 2,83 persen), Idinsight menemukan bahwa pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, memimpin dari segi elektabilitas dibandingkan dengan pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Simulasi elektabilitas pasangan capres dan cawapres dengan model pertanyaan tertutup menunjukkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud unggul dengan 37,8%, sementara Prabowo-Gibran 34,3%, dan Anies-Muhaimin 21,4%," kata Direktur Eksekutif dan Peneliti Senior di Id-Insight, John Muhammad, Sabtu, 10 Februari 2024.

John juga mencatat bahwa elektabilitas tertutup Ganjar-Mahfud pada saat itu adalah 35,6 persen, sedangkan Prabowo-Gibran mencapai 33,8 persen dan Anies-Muhaimin 26 persen. Dalam simulasi suara pada hari itu, Ganjar-Mahfud mendapatkan 36,8 persen, Prabowo-Gibran 33,8 persen, dan Anies-Muhaimin 25,1 persen.

Baca Juga: Tips Membeli Mobil Matic Bekas yang Perlu Anda Ketahui

Dalam simulasi elektabilitas dengan model pengajuan surat suara, hasilnya tidak jauh berbeda dengan model pertanyaan tertutup. Pasangan Ganjar-Mahfud berada di level 38,3%, Prabowo-Gibran 34,8%, dan Anies-Muhaimin 22,3%.

Dalam simulasi head to head pada hari itu, Ganjar-Mahfud unggul dengan 53,8 persen melawan Prabowo-Gibran yang hanya mendapat 41,1 persen. Ganjar-Mahfud juga unggul jauh dengan 61 persen saat melawan Anies-Muhaimin yang hanya memperoleh 36 persen. Sementara itu, Prabowo-Gibran menang tipis dengan 48,4 persen dari Anies-Muhaimin yang mendapat 47,5 persen.

Selain itu, survei tersebut juga mencatat sejumlah ketidakpuasan terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Sebagian besar responden menilai bahwa presiden gagal menciptakan lapangan kerja, terlibat dalam keputusan MK yang menyebabkan Gibran maju sebagai cawapres, kurang tegas dalam pemberantasan korupsi, dan tidak netral serta berpihak.

Analisis politik dan Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam, menilai bahwa meskipun data yang disampaikan oleh John berbeda dengan hasil survei lembaganya, namun data tersebut menguatkan keyakinan bahwa pemilihan presiden tidak akan berjalan dalam satu putaran. Imam juga menyoroti penurunan kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi yang dipandang akan mempengaruhi elektabilitas calon yang didukungnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rangga Viral News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dilaporkan Mabes TNI, Begini Respon Ferry Irwandi

Senin, 8 September 2025 | 21:34 WIB
X