VIRALNEWS.ID - Film dokumenter 'Dirty Vote' menjadi sorotan publik setelah mengungkap berbagai dugaan kejadian dalam pemilu, termasuk keterlibatan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi hal ini dengan menepis anggapan bahwa melewatkan terlibat dalam praktik curang.
Dalam jumpa pers di media center Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Hasto menegaskan bahwa komitmen kubu Ganjar-Mahfud selalu mengedepankan kedaulatan rakyat.
Meskipun memiliki kesempatan untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi, mereka tetap mematuhi konstitusi dan prinsip demokrasi.
Hasto juga membahas tentang pakta integritas Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso yang disebut dalam film 'Dirty Vote', menyebut bahwa beberapa pejabat kepala daerah lainnya juga terlibat dalam peristiwa serupa di daerah lain.
Dia menyoroti upaya penggunaan kekuasaan secara terselubung yang dilakukan dalam proses pemilihan.
Menangapi isu terkait Menteri PDIP yang dikaitkan dengan dugaan pelanggaran, Hasto menyatakan bahwa tidak selalu mengutamakan kepentingan bangsa.
Dia juga menegaskan bahwa Mensos Tri Rismaharini selalu menjaga data bantuan sosial demi kepentingan masyarakat.
Hasto juga menegaskan bahwa pasangan calon nomor 3, Ganjar-Mahfud, mendapat dukungan masyarakat tanpa adanya manipulasi.
Dia menyakini bahwa dukungan dari rakyat akan membawa perubahan signifikan dalam pemilu mendatang.
Film dokumenter 'Dirty Vote', yang baru dirilis, berisikan pernyataan dari tiga pakar hukum tentang kejadian dalam pemilu, termasuk menyampaikan Pj kepala daerah untuk urusan elektoral dan tudingan adanya menteri yang terlibat dalam kampanye terselubung.
Dalam video dokumenter tersebut, disebutkan adanya rekaman suara seorang kepala desa yang menyaksikan potensi kejadian yang diduga dilakukan oleh bupati dari kubu 03, yang juga menyinggung kubu 02.
