VIRALNEWS.ID, Washington — Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa militer AS telah melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir utama milik Iran.
Operasi militer ini disebut sebagai langkah besar dalam mendukung kampanye bersenjata yang lebih luas bersama Israel terhadap Teheran.
Dalam pidato resmi yang disiarkan secara nasional pada Sabtu malam, 21 Juni 2025 waktu setempat, Trump menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan "keberhasilan militer yang spektakuler".
"Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah sepenuhnya dan sepenuhnya dihancurkan," ujar Trump dalam pidatonya, yang dikutip Minggu (22/6).
Trump memperingatkan bahwa Iran kini berada di persimpangan antara "perdamaian atau tragedi". Ia menegaskan bahwa serangan lanjutan yang lebih besar akan dilakukan jika Teheran menolak opsi dialog damai.
"Jika perdamaian tidak segera terwujud, kami akan menyerang target-target lainnya dengan tepat, cepat, dan terampil," tegasnya.
Menurut keterangan Presiden AS, tiga fasilitas nuklir yang menjadi sasaran adalah Natanz, Isfahan, dan Fordow. Sebanyak 30 rudal Tomahawk dikabarkan telah ditembakkan ke Natanz dan Isfahan, sementara enam bom penghancur bunker dijatuhkan ke fasilitas bawah tanah di Fordow.
Gedung Putih menegaskan bahwa serangan ini bukan ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan Iran, melainkan bagian dari strategi militer terbatas. Pemerintah AS sebelumnya juga telah menyampaikan pesan diplomatik kepada Iran mengenai tujuan operasi tersebut.
Langkah agresif ini dipandang sebagai eskalasi serius yang berpotensi menyeret kawasan ke dalam konflik berskala regional.
Terlebih, keputusan menyerang datang lebih cepat dari tenggat dua minggu yang sebelumnya ditetapkan Trump untuk mendorong Iran menerima kesepakatan damai. (lil)