“Mungkin ada kebijakan yang korup, karena regulasinya menguntungkan sekelompok orang tertentu dan digunakan seolah-olah untuk kepentingan bersama. Namun, hal tersebut hanya dimanfaatkan oleh sejumlah kecil orang,” tegas Ganjar.
“Atau bisa jadi sistem peraturan yang korup dari segi kelembagaannya. Mungkin regulasinya tidak cukup baik, atau mungkin praktik korupsi itu masih ditolerir setiap harinya.
"Ini sudah biasa, tidak masalah, ini adalah orang yang memiliki kekuasaan'. Namun, inilah tantangan yang harus kita hadapi,” tambahnya.