VIRALNEWS.ID - Kontroversi muncul antara Asisten Pelatih Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Jazilul Fawaid, dan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, terkait kritik terhadap kebijakan pertambangan.
Menurut Jazilul, Nusron hanya bisa menuding Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tanpa memberikan solusi konkret.
Dalam tanggapannya, Nusron Wahid menantang Jazilul Fawaid untuk mengajukan penolakan terhadap kegiatan pertambangan.
"Gini aja, berani nggak dia mengatakan setop, pertambangan disetop. Sebetulnya dari tadi dikatakan yang dikritik bukan masalah tambangnya," ujar Nusron di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024).
Nusron menyatakan bahwa kritikan Cak Imin lebih terfokus pada kebijakan hilirisasi yang diterapkan oleh Presiden Jokowi.
Menurutnya, hilirisasi bertujuan mengelola sumber daya alam untuk memberikan nilai tambah di dalam negeri. Dia menyinggung kebijakan pelarangan ekspor nikel sebagai contoh, yang diarahkan untuk meningkatkan nilai manfaat sumber daya alam di Indonesia.
"Yang dikritik itu adalah dua kebijakan Jokowi, yaitu penyetopan atau pelarangan ekspor nikel, kenapa ekspor nikel dilarang? Karena kepentingan hilirisasi di Indonesia. Kenapa, karena Pak Jokowi menginginkan semua sumber daya alam itu dikelola di dalam negeri supaya memberikan nilai manfaat dan tambahlah," jelas Nusron.
Nusron juga menantang Jazilul Fawaid untuk menyampaikan sikap tegas terkait penolakan terhadap kegiatan pertambangan.
Dia menegaskan bahwa banyak pelaku tambang yang mendukung kubu Anies-Cak Imin, sehingga jika Jazilul berani, dia dapat mengumumkan penolakan terhadap tambang.
Sebelumnya, Nusron menilai Cak Imin tidak memahami kritik terhadap tambang dan hanya ingin memenangkan Pilpres 2024. Sementara itu, Jazilul Fawaid menilai Nusron hanya mampu menuding tanpa memberikan solusi konkret.