VIRALNEWS.ID - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menggelar kampanye akbar di lapangan Koni Sario, Manado, Sulawesi Utara. Dalam kesempatan tersebut, Ganjar memberikan pidato yang mencuat terkait cawapresnya, Mahfud Md, yang akan mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.
Pertanyaan Ganjar kepada masyarakat yang hadir dalam kampanye mengenai intimidasi menjadi fokus utama. Ganjar ingin mengetahui apakah masyarakat merasa takut jika diintimidasi karena memilih pasangan Ganjar-Mahfud.
"Dalam konteks pilihan Ganjar-Mahfud, apakah saudara-saudara takut untuk memilih?" tanya Ganjar kepada peserta kampanye yang hadir.
Mendapat jawaban tegas "tidak" dari masyarakat yang hadir, Ganjar melanjutkan dengan bertanya apa langkah yang akan diambil jika ada intimidasi terkait dukungan terhadap Ganjar-Mahfud. Pendukungnya dengan yakin menyatakan akan melawan.
"Saya mau bertanya, apa yang akan saudara lakukan kalau anda ditekan dan diintimidasi?" tanya Ganjar.
"Lawan," jawab tegas peserta kampanye.
Ganjar pun meminta konfirmasi kembali, "Apa?"
"Lawan," serentak dijawab oleh para peserta kampanye yang hadir.
Menggandeng salah satu ibu yang hadir, Ganjar menanyakan keberaniannya. Ibu tersebut dengan yakin menyatakan, "Berani."
Selanjutnya, Ganjar membahas Mahfud Md, menyebutnya sebagai satu-satunya kontestan pilpres yang mundur dari jabatan sebagai pejabat negara.
"Mari kita tentukan nasib bangsa dan negara ini, salam dari Pak Mahfud. Pak Mahfud adalah pejabat negara di antara seluruh calon yang saat ini sedang berkontestasi. Dan Pak Mahfud satu-satunya yang berani mengundurkan diri," ujar Ganjar.
Ganjar menegaskan bahwa Mahfud berani mundur karena memiliki etika dan integritas. Dia juga menyebut bahwa Mahfud khawatir terhadap tuduhan memanfaatkan jabatannya.
"Karena beliau punya etika, punya integritas, dan beliau khawatir akan dituduh memanfaatkan jabatan, dan itu tidak dia lakukan," tegas Ganjar.
Ganjar menekankan bahwa sikap tersebut adalah bagian dari bangunan moralitas yang ditunjukkan kepada publik, menegaskan bahwa mereka berdiri untuk integritas, anti-korupsi, anti-kolusi, dan anti-nepotisme.