VIRALNEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memanggil beberapa menteri ke Istana Merdeka setelah tahap pencoblosan. Salah satunya adalah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Dalam pertemuan itu, Bahlil mengungkapkan bahwa pembahasan utamanya adalah terkait investasi yang harus terus berjalan setelah Pemilihan Presiden (Pilpres).
Target investasi tahun ini yang diungkapkan oleh Bahlil adalah sebesar Rp 1,65 triliun. Dia optimis target tersebut akan tercapai jika Pilpres hanya berlangsung dalam satu putaran.
"Bicara soal investasi, karena selesai Pilpres, investasi tidak boleh 'wait and see' lagi. Target Presiden tahun ini adalah Rp 1,650 triliun. Jika Pilpres berlangsung 2 putaran, akan ada 'wait and see'. Target saya tidak akan tercapai. Tetapi dengan hanya satu putaran, Insyaallah bisa tercapai," ujar Bahlil.
Selain investasi, pembahasan juga sempat menyinggung tentang Pilpres. Bahlil menyatakan bahwa Presiden Jokowi menyerahkan hasil Pilpres kepada masyarakat.
"Pembahasan tidak hanya tentang investasi, tetapi juga sedikit menyinggung soal Pilpres. Bapak Presiden menyerahkan hasil Pilpres kepada rakyat. Kalau pilihan 02, kita syukuri. Dan jika ada yang tidak puas, tidak terwakili aspirasinya, bisa lewati prosedur hukum yang ada," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan kepuasannya dengan hasil quick count Pilpres saat ini, yang menunjukkan unggulnya pasangan Prabowo-Gibran.
"Hasil perhitungan cepat melalui quick count itu luar biasa sekali, rata-rata di angka 58 persen. Ini adalah kemenangan untuk rakyat Indonesia. Ini adalah arti demokrasi. Mereka melakukan itu dengan baik, tanpa ada paksaan," kata Bahlil.
Bahlil juga menyampaikan pesan kepada pendukung Prabowo-Gibran untuk tidak jemawa dan meminta pihak yang belum mendapatkan amanah untuk legawa.
"Kita menunggu hasil resmi dari KPU. Yang terpenting adalah ini kemenangan rakyat Indonesia, tidak perlu ada rasa jemawa. Bagi yang belum mendapatkan amanah, ini bagian dari proses perjuangan," tuturnya.