politik

Konflik KPK dan Dewas, Legislator PDIP: Merusak Citra KPK di Mata Publik

Kamis, 25 April 2024 | 08:25 WIB
Trimedya Panjaitan. Foto: Detik.com

VIRALNEWS.ID - Konflik di internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mencuat setelah Dewan Pengawas KPK (Dewas KPK) menyentil dugaan pelanggaran etik oleh Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, menyusul laporan yang diajukan terhadap Albertina Ho ke Dewas KPK.

Isu ini menjadi sorotan Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan.

Trimedya Panjaitan mengungkapkan keprihatinannya terhadap ketegangan yang terjadi di lembaga pemberantasan korupsi tersebut.

Dia menyatakan bahwa konflik antara KPK dan Dewas KPK merupakan hal yang tidak menyenangkan untuk dilihat. Menurutnya, kedua lembaga tersebut seharusnya bersatu dalam menjalankan fungsi mereka.

"Konflik ini memang tidak enak dilihat, tidak bijak juga. Seharusnya Dewas dan pimpinan KPK harus bersinergi dalam upaya pemberantasan korupsi. KPK bertugas operasional, sedangkan Dewas bertugas mengawasi kinerja pimpinan dan jajarannya," ujar Trimedya dalam wawancara, Rabu (24/4/2024).

Politisi PDIP ini menekankan perlunya penyelesaian cepat dan bijaksana terhadap konflik tersebut. Menurutnya, ketegangan antara Pimpinan KPK dan Dewas KPK dapat merusak citra KPK di mata publik. Oleh karena itu, dia meminta agar masalah ini diselesaikan dengan segera dan tepat.

"Masalah ini harus segera diselesaikan, karena ketegangan antara Pimpinan KPK dan Dewas KPK akan merusak citra KPK di mata publik. Ini harus diselesaikan secara bijaksana dan menyeluruh," tandasnya.

Trimedya juga menyoroti alasan di balik pengaduan terhadap Nurul Ghufron dan kemungkinan adanya serangan balik dari pihak yang bersangkutan terhadap Albertina Ho. Menurutnya, hal ini juga perlu ditindaklanjuti secara serius.

"Dewas harus menyelesaikan pengaduan terhadap Pak Ghufron dengan alasan yang jelas. Apakah ada serangan balik dari Pak Ghufron kepada Albertina? Hal ini harus ditindaklanjuti. Dewas sebagai Dewan Pengawas memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan, dan itu alasan yang disampaikan oleh Pak Ghufron. Hal ini harus ditindaklanjuti dengan serius," ungkapnya.

Lebih lanjut, Trimedya menilai bahwa komunikasi antara Pimpinan KPK dan Dewas KPK terkesan kurang baik, yang berujung pada munculnya kesan saling serang di antara keduanya.

Dia berharap agar Ketua KPK, Nawawi Pomolango, dan Ketua Dewas KPK, Tumpak Panggabean, dapat segera menyelesaikan konflik tersebut.

"Ini harus diselesaikan oleh Pak Nawawi dan Pak Tumpak, karena ini satu institusi yang sama. Ini masih satu tubuh, namanya KPK. Konflik ini harus diselesaikan secara internal, antara Ketua KPK dan Ketua Dewas KPK. Hal ini tidak baik dan tidak sehat untuk upaya pemberantasan korupsi," pungkasnya.

 
 
 
 

Tags

Terkini

Dilaporkan Mabes TNI, Begini Respon Ferry Irwandi

Senin, 8 September 2025 | 21:34 WIB