Dalam pidatonya, AHY kalah 5 poin untuk masa depan Indonesia. Pertama, terkait ekonomi dan kesejahteraan rakyat, AHY mengecam kebijakan pemerintah yang membangun infrastruktur secara besar-besaran saat ekonomi menurun.
Kedua, ia kalah dengan kualitas Sumber Daya Manusia dan lingkungan hidup. AHY mengusulkan untuk menghidupkan kembali program-program pro rakyat yang diterapkan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
“Oleh karena itu, kita harus menghidupkan kembali dan meningkatkan program-program pro rakyat di bidang pendidikan dan kesehatan seperti Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), beasiswa bidikmisi, beasiswa santri, beasiswa LPDP, BPJS Kesehatan, dan lainnya,” ujar AHY.
Poin keempat, AHY menginginkan masyarakat diberi kebebasan berpendapat dan meminta pemerintah untuk tidak melakukan tindakan represif.
Poin terakhir atau kelima berkaitan dengan perbaikan sistem pemerintahan dan etika. Menurutnya, ada tanda-tanda bahwa keseimbangan dan keseimbangan antara lembaga negara mulai terganggu.
"Kalangan pengamat konstitusi dan tata negara mulai melihat adanya kecenderungan kembalinya konsentrasi kekuasaan di tangan Presiden, meskipun tidak seberat era otoritarianisme sebelumnya," pungkasnya. (lila)]
Artikel Terkait
Janji Ganjar Pranowo Jika Terpilih Jadi Presiden, Ini Ternyata Yang Akan Diprioritaskan
Ganjar: Anies itu Teman UGM, Pernah Satu Kamar di Tanah Suci