VIRALNEWS.ID - Foto pertemuan antara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri, dengan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan media dan masyarakat.
Foto tersebut beredar luas di media sosial, terkait dengan dugaan pemerasan yang diduga dilakukan oleh Firli Bahuri terhadap Syahrul Yasin Limpo dalam kasus korupsi di Kementerian Pertanian.
Dugaan pemerasan ini muncul seiring dengan perkembangan kasus dugaan korupsi yang menjerat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Dalam foto tersebut, terlihat Firli Bahuri, yang tampak mengenakan pakaian olahraga, sedang berbicara dengan seorang pria yang diduga kuat sebagai Syahrul Yasin Limpo. Di belakang mereka, terdapat dua cangkir minuman yang ditemani dengan boks berisi jagung.
Menurut keterangan yang tersebar dengan tulisan tangan, kronologi pemerasan yang diduga dilakukan oleh Firli Bahuri terjadi pada tahun 2022.
Pada Juni 2022, seseorang yang diduga sebagai perantara Firli Bahuri, Irwan, menghubungi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan membicarakan kemungkinan masuknya tim lembaga antirasuah ke Kementerian Pertanian untuk menyelidiki dugaan korupsi.
Irwan kemudian mengatur pertemuan antara Syahrul Yasin Limpo dan Firli Bahuri.
Irwan diduga datang ke rumah dinas Syahrul Yasin Limpo dan meminta dana dari Firli Bahuri. Namun, Syahrul Yasin Limpo hanya menyanggupi memberikan Rp1 miliar yang kemudian diubah menjadi dollar Singapura.
Pada Desember 2022, pertemuan antara Syahrul Yasin Limpo dan ajudannya, Panji, dengan Firli Bahuri dijadwalkan di lapangan bulu tangkis Mangga Besar.
Syahrul Yasin Limpo berbicara dengan Firli Bahuri di pinggir lapangan, dan saat hendak pulang, uang sejumlah Rp1 miliar diberikan oleh Panji kepada ajudan Firli Bahuri.
Firli Bahuri, setelah menggelar konferensi pers terkait penahanan Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, membantah tudingan pemerasan dalam penanganan kasus korupsi yang menyeret Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ia mengklaim bahwa dirinya dan pimpinan KPK lainnya tidak pernah melakukan tindakan tersebut.
"Saya pastikan itu tidak ada. Bawanya 1 miliar Dolar itu banyak, yang kedua, siapa yang ngasih 1 miliar Dolar?," tegas Firli dalam konferensi pers di Gedung KPK pada Kamis (5/10/2023).
Firli juga membantah adanya kronologi pemerasan yang disebutkan dalam tulisan tangan, melalui Irwan yang disebut sebagai salah satu ajudannya.
Menurut Firli, ajudannya hanya satu orang, yaitu Kevin, bukan Irwan seperti yang disebutkan dalam kronologi dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.