Pengamat Politik Sebut Strategi Jokowi Akan Kuasai Sebagian Besar Parlemen,

VIRALNEWS.ID - Pengamat politik sekaligus pegiat media sosial Rinny Budoyo mengungkapkan keyakinannya bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memegang kendali atas sepertiga parlemen dalam pemerintahan yang akan datang.

Hal ini, menurutnya, dapat terwujud apabila berhasil menggabungkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam sebuah koalisi permanen.

Rinny Budoyo menegaskan bahwa proyek pengambilalihan PKB dari Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi langkah yang sangat strategis, mengingat potensi PKB untuk menyumbangkan sekitar 11 persen suara di parlemen pada masa yang akan datang bagi Jokowi.

"Pengambilalihan PKB ini santer terkait dengan rencana besar Pak Jokowi untuk membangun koalisi permanen seperti Barisan Nasional di Malaysia. Setelah Partai Golkar dan PAN masuk ke kantongnya, giliran partainya warga nahdliyin itu yang konon bakal dimasukkan juga ke dalam portofolio," ujar Rinny Budoyo.

Baca Juga: BCL Dikabarkan Hamil, Begini Jawaban Keluarga

"Dengan menggabungkan tiga partai ini, kekuatan Pak Jokowi di parlemen mendatang akan mencapai sekitar 33%. Dia akan menguasai sepertiga dari parlemen, sepertiga dari DPR RI. Makanya proyek pengambilalihan PKB ini menjadi sangat krusial. PKB sendiri diprediksi bisa menyumbang hingga 11% suara di parlemen mendatang," tambahnya, seperti dikutip dari YouTube 2045 TV.

Pada pemilu legislatif (Pileg) sebelumnya, PKB berada di posisi keempat dengan meraih suara sebesar 8,8 juta atau 11,54 persen, berdasarkan data yang masuk sebesar 65,87 persen dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Di sisi lain, Direktur Pileg DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan bahwa tabulasi suara internal partainya menunjukkan PKB akan mengalami peningkatan jumlah suara.

Jadi, diprediksikan akan terjadi penambahan 23 kursi DPR RI untuk PKB. Dia menjelaskan bahwa peningkatan 23 kursi PKB terjadi di berbagai wilayah, seperti Jawa Timur dengan 3 kursi (Jatim II, Jatim VIII, dan Jatim X), Jawa Barat dengan 5 kursi (Jabar I, Jabar II, Jabar IV, Jabar VI, dan Jabar XI), Banten dengan 2 kursi (Banten I dan Banten II), Sumatera dengan 5 kursi (Sumbar I, Sumut I, Sumut III, Riau I, Sumsel I), Kalimantan dengan 2 kursi (Kaltim dan Kalteng), Sulawesi dengan 3 kursi (Sulteng, Sulbar, Sultra), NTB dengan 1 kursi (NTB I), Maluku dengan 1 kursi (Maluku Utara), dan Papua dengan 1 kursi (Papua Selatan).