VIRALNEWS.ID, Washington DC – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali melontarkan pernyataan keras terkait rencana penerapan tarif impor sebesar 50 persen terhadap Brasil.
Langkah ini memicu ketegangan baru dalam hubungan dagang antara kedua negara yang juga menjadi bagian dari dinamika geopolitik global.
Pernyataan Trump disampaikan setelah Amerika Serikat menuduh Brasil meremehkan dampak kebijakan tarif terhadap perekonomiannya. Brasil merupakan salah satu negara pendiri aliansi ekonomi negara berkembang, BRICS, yang kini kian menunjukkan pengaruh besar dalam sistem ekonomi global.
Pemerintah Brasil sendiri sebelumnya menyatakan terbuka untuk melakukan negosiasi, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengambil langkah balasan jika tarif tersebut diberlakukan.
Menanggapi hal itu, Trump mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada komunikasi langsung antara dirinya dengan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, mengenai ancaman tarif tersebut.
“Mungkin suatu saat nanti saya akan berbicara dengannya. Saat ini belum,” ujar Trump kepada wartawan saat akan bertolak menuju Texas yang sedang dilanda banjir, seperti dilansir Reuters, Sabtu (12/7).
Ancaman tarif ini disebut tidak lepas dari kekesalan Trump terhadap semakin menguatnya posisi BRICS dalam peta geopolitik dan ekonomi dunia.
Trump bahkan sempat mengancam akan mengenakan tarif impor tambahan terhadap seluruh negara anggota BRICS, yang menurutnya bersikap anti-Barat.
Sebagai informasi, BRICS merupakan aliansi ekonomi negara-negara berkembang yang dibentuk untuk menyeimbangkan dominasi negara-negara Barat dalam sistem global. Sejak didirikan oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, aliansi ini terus berkembang.
Per Juli 2025, BRICS kini memiliki 11 negara anggota tetap setelah Indonesia secara resmi bergabung. Keputusan tersebut diumumkan oleh Brasil selaku Ketua BRICS tahun ini.
Bergabungnya Indonesia dinilai memperkuat pengaruh BRICS di kawasan Indo-Pasifik, serta menghadirkan kekuatan baru dari Asia Tenggara.
Meningkatnya kekuatan BRICS dipandang sebagai tantangan langsung terhadap strategi ekonomi Trump, yang tengah mendorong kebijakan tarif balasan atau reciprocal tariffs terhadap negara-negara mitra dagang utama AS.
Berikut daftar lengkap 11 negara anggota tetap BRICS beserta tahun bergabung:
-
Brasil (pendiri, 2006)