VIRALNEWS.ID - Survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mencapai angka tertinggi dibandingkan dua paslon lainnya, yakni sebesar 43,3 persen.
Hasil survei ini menjadi sorotan karena mencerminkan popularitas yang tinggi bagi pasangan tersebut.
Menurut LSI Denny JA, popularitas Prabowo Subianto mencapai 98 persen, sementara tingkat kesukaan mencapai 83,9 persen. Penelitian LSI Denny JA menemukan bahwa istilah "Gemoy" turut berperan dalam meningkatkan daya tarik Prabowo di mata masyarakat.
"Istilah 'Gemoy' ikut membuat Prabowo semakin disukai," ungkap Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam rilis survei yang dikeluarkan pada Jumat (29/12/2023).
Gibran Rakabuming Raka juga memiliki popularitas yang cukup tinggi, mencapai 92,1 persen, meskipun tingkat kesukaan baru sebesar 77,7 persen.
Salah satu faktor yang dikemukakan oleh LSI Denny JA sebagai pendorong popularitas Gibran adalah penampilannya yang mengesankan dalam debat calon wakil presiden.
"Gibran di debat cawapres semakin memperkokoh ketokohan Gibran," kata Adjie Alfaraby.
Baca Juga: Survey Internal PDIP Ungkap Prabowo-Gibran Masih Unggul, Pasangan 03 Di Urutan Kedua
Selain itu, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran juga dipengaruhi oleh kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Angka kepuasan terhadap Jokowi terus meningkat hingga mencapai 47,7 persen pada survei terbaru.
"Eksodus pemilih yang puas dengan Jokowi ke pasangan Prabowo-Gibran terus terjadi. Pada bulan Mei 2023, pemilih puas dengan Jokowi yang beralih ke Prabowo mencapai 30 persen. Pada bulan November hingga Desember, angka tersebut meningkat menjadi di atas 40 persen. Hingga akhir Desember, pemilih yang puas dengan Jokowi dan memilih Prabowo-Gibran mencapai 47,7 persen," jelas Adjie.
LSI Denny JA melakukan wawancara tatap muka dalam periode 17-23 Desember 2023. Survei ini melibatkan 1200 responden dengan metode pengambilan sampel multistage random sampling. Margin of error survei ini diperkirakan sekitar 2,9 persen.