VIRALNEWS.ID - Ketua Gerakan Perubahan dan Persatuan sekaligus Alumnsi Gerakan 212, Aldino Martova mendorong mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok agar kembali maju di Pilkada DKI Jakarta dan menjadi pemimpin untuk membenahi Ibu Kota lebih baik.
Aldino mengungkapkan bahwa pasca ditinggalkan Ahok, Jakarta semakin semerawut sehingga kota utama di Indonesia membutuhkan tangan dingin dari seorang Ahok.
“Jakarta saat ini sudah terlalu kacau, masyarakat tidak tahu mau mengadu kemana,” ucap Aldino Martova saat ditemui dalam acara Ask Ahok Anything yang diselenggarakan di Kota Kasablanka, Sabtu (3/8).
Pada kesempatan itu, banyak hal yang didiskusikan bersama Ahok guna membenahi kota Jakarta yang saat ini dinilai sudah terlalu acak-acakan, apalagi dalam hal pelayanan umum serta sarana dan prasarana yang tersedia bagi masyarakat banyak.
Jakarta yang berisikan penduduk dari berbagai suku, ras, dan agama, lanjut Aldino, membutuhkan Ahok jika menginginkan kota yang tertata lebih baik.
Kebutuhan ini yang membuat Aldino Martova, yang sebelumnya berpartisipasi aktif dalam gerakan 212, menganggap momentum dan gerakan tersebut ditujukan untuk merubah pandangan banyak orang akan sosok seorang pemimpin yang baik bagi Jakarta pada saat itu.
Alasan di atas membuatnya ingin memberikan dukungannya kepada Ahok untuk membenahi Jakarta sebagai ikon Indonesia.
Ia mempertanyakan isu penistaan agama yang pada saat itu sempat mencuat masih hangat dalam ingatan, lalu apa yang membuat Aldino serukan dukungannya terhadap Ahok?
“Posisi strategis seorang Gubernur notabennya memiliki tugas penting dalam melayani masyarakat dengan kebijakan-kebijakannya, mereka mungkin bisa dipandang sebagai pemimpin, tapi jika ditelaah lebih lanjut pada kenyataannya mereka itu adalah pelayan,” ungkapnya.
Keresahan yang dimiliki oleh masyarakat Jakarta saat ini, lanjutnya, adalah banyaknya permasalahan-permasalahan yang terbengkalai dan kurangnya atensi dari aparatur negara dalam membenahinya. Dimulai dari permasalahan kemacetan, hingga tingginya tingkat pengangguran dan sulitnya lapangan pekerjaan.
“Yang lebih parah lagi, masyarakat tidak tahu mau mengadu ke siapa, pada jamannya, Ahok sukarela memberikan nomer pribadi nya agar masyarakat bisa menyampaikan permasalahan dan keluh kesahnya loh,” tutur Aldino.
Bagi Alvino, Ahok adalah sosok yang konsisiten dan pernah mundur jika memperjuangkan kebaikan sebuah masyarakat. dan masyarakat Jakarta yang heterogeny membutuhkan sosoknya.
“Jika seseorang memiliki niatan yang kuat untuk dapat bermanfaat bagi banyak orang, jiwa melayani dengan mudahnya menjadi modal utama untuk membenahi Jakarta, terlepas mereka dating dari ras, suku, atau agama tertentu, karna mereka merupakan pelayan masyarakat,” tukasnya.
Tumpukan permasalah yang terjadi di Jakarta,tegasnya, membutuhkan seseorang dengan tingkat keberanian serta ketegasan yang cukup tinggi agar dapat terselesaikan. Besar harapan dukungan dari partai pemenang juga didapat guna turut memajukan sosok Ahok yang diyakini dapat membereskan semrawut kota Jakarta.