"Bahkan, saat saya menjadi anggota DPR, saya juga tidak pernah memintanya. Pada tahun 2019, saya sudah berbicara dengan sekretaris jenderal partai bahwa saya tidak ingin dicalonkan lagi karena sudah mengabdi selama dua periode di DPR. Terlebih lagi, saya telah menyampaikan ini sejak 2017," paparnya.
Selain membantah klaim tentang permintaan jabatan, Budiman juga menjawab tudingan mengenai utang.
Ia menegaskan tidak pernah menggunakan partainya untuk menyelesaikan urusan pribadi.
"Tidak, sama sekali tidak. Bahkan satu sen pun. Saya tidak pernah memanfaatkan partai untuk urusan pribadi saya. Pertanyaan Anda bagus, ini menunjukkan saya mendapatkan kesempatan untuk menjawab," ungkapnya.
Budiman juga mengklarifikasi motivasinya bukanlah uang. Ia menyatakan jika uang menjadi motivasi utamanya, ia seharusnya sudah menjadi sangat kaya selama sepuluh tahun menjadi anggota DPR.
"Pada usia 26 tahun, saya tidak pernah menjadikan uang sebagai motivasi utama. Ini adalah hal yang pasti. Jika uang menjadi motivasi utama, tentu saja dalam sepuluh tahun di DPR, saya seharusnya menjadi sangat kaya."
"Jadi, saya tidak pernah membicarakan tentang kepentingan finansial atau pribadi. Ini adalah hal yang memiliki konteks yang berbeda, dan tidak ada kekalahan dengan politik," tegas Budiman. (hj)
